GELOMBANG LAUT
Pengertian gelombang
Gelombang laut merupakan suatu fenomena alam berupa penaikan dan penurunan air secara perlahan dan dapat dijumpai di seluruh dunia. Gelombang yang berada di laut sering nampak tidak teratur dan sering berubah-ubah. Hal ini bisa diamati dari permukaan airnya yang diakibatkan oleh arah perambatan gelombang yang sangat bervariasi serta bentuk gelombangnya yang tidak beraturan, apalagi jika gelombang tersebut dibawah pengaruh angin.
Karakteristik Gerakan Gelombang
Gelombang mentransfer gangguan dari satu bagian material ke bagian lainnya
Gangguan tersebut dirambatkan melalui material tanpa gerakan dari material tersebut
Gangguan tersebut dirambatkan tanpa ada perubahan dari bentuk gelombang
Gangguan-gangguan tersebut dirambatkan dengan kecepatan tetap
Gelombang laut di pengaruhi oleh angin
Di permukaan Laut, kebanyakan energi yang ditransfer merupakan hasil dari gelombang, hasil dari arus memiliki proporsi yang kecil. Tahun 1925 Harold Jeffrey S. menganggap gelombang memperoleh energi dari angin yang disebabkan efek dari puncak gelombang. Hipotesis ini gagal menjelaskan gelombang yang sangat kecil, tetapi berlaku jika:
- Kecepatan angin lebih besar dari kecepatan gelombang
- Kecepatan angin melebihi 1 m/s
- Gelombang cukup curam untuk memberikan efek naungan (efektif jika kec. Angin = 3x kec. gelombang)
Di Laut terbuka gelombang yang dibangkitkan oleh angin kecuramannya (H/L) = 0,03 – 0,06. Di Laut dalam kecepatan gelombang ditentukan oleh panjang gelombangnya
Deformasi Gelombang :
A. Gelombang Pecah
- Spilling, dicirikan oleh buih dan turbulensi di puncak gelombang. Biasanya dimulai beberapa jarak dari pantai dan disebabkan jika lapisan air di puncak bergerak lebih cepat daripada gelombang seluruhnya. Gelombang ini dicirikan oleh kemiringan pantai yang landai.
- Plunging, bentuknya klasik banyak disukai oleh peselancar. Puncaknya menggulung ke atas dan terjun ke bawah, pengurangan energinya pada jarak yang pendek. Plunging terkadi di pantai yang landai, berkaitan dengan swell yang panjang dan dibangkitkan badai
- Collapsing, sama dengan plunging, kecuali pada puncak yang menggulung, muka gelombang jatuh. Gelombang ini terjadi pada pantai dengan kemiringan yang agak curam di bawah kondisi angin sedang
- Surging, terjadi pada pantai yang sangat curam, dibentuk dari gelombang yang rendah dengan periode panjang, dan muka gelombang dan puncaknya relatif tidak pecah seperti gelombang yang meluncur ke pantai
B. Refraksi Gelombang
- Gelombang merambat lebih lambat pada perairan dangkal (lebih dangkal dari dasar gelombang) disebut REFRAKSI
- Ini menyebabkan depan gelombang membelok sehingga lebih paralel dengan garis pantai
C. Difraksi
Difraksi adalah penyebaran atau pembelokan gelombang saat gelombang tersebut melintasi bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. Gejala difraksi terjadi akibat dari gelombang yang terdistorsi oleh suatu penghalang yang mempunyai dimensi sebanding dengan panjang gelombang dari gelombang datang. Pola difraksi akan semakin jelas apabila ukuran dari penghalang itu mendekati panjang gelombang dari gelombang datang. Penghalang tersebut dapat berupa celah persegi maupun celah lingkaran.
D. Refleksi
- Untuk dinding vertikal, kedap air, dengan elevasi diatas muka air, hampir seluruh energi akan dipantulkan kembali ke laut.
- Hanya sebagian saja energi yang dipantulkan jika gelombang menjalar di pantai yang agak landai.
- Refleksi tergantung pada kelandaian pantai, kekasaran dasar laut, porositas dinding, dan angka irribarren (Ir)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketinggian Tsunami
- Bentuk pantai. Refraksi adalah transformasi gelombang akibat adanya perubahan geometri dasar laut.
- Kelandaian pantai.
- Vegetasi dan struktur penghalang di sekitar pantai.
- Arah gelombang tsunami dan Efek pemantulan dari pulau lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar